Fitur Istilah Matematika


TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Nama   : Rofiqo Rahmawati                                        Kelas   : TM 2
NIM    : 093511033                                                    Dosen  : Drs. Sajid Iskandar

1
Kalimat
Melalui dua titik, hanya dapat dibuat sebuah garis.[1]

Istilah
Titik

Definisi
·      Titik sebagai sesuatu yang mempunyai letak, tetapi tidak mempunyai besar.[2]
·      Titik tidak didefinisikan. Titik hanyalah sebuah ide yang tidak memiliki lebar atau panjang, tetapi menunjukkan tempat.[3]

Fitur
·      Ide (+)
·      Letak/ tempat (+)
·      Lebar (-)
·      Panjang (-)
·      Dimensi (-)
2
Kalimat
Menurut perjanjian, garis yang mendatar dinamakan sumbu x dan garis yang tegak dinamakan sumbu y.[4]

Istilah
Garis

Definisi
·      Garis tidak didefinisikan. Garis merupakan kumpulan titik-titik.[5]
·      Garis mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai lebar. Karena jika itu mempunyai lebar, maka itu adalah suatu persegi panjang.[6]
·      Bila menyebut garis, maka didalamnya mengandung pengertian garis lurus dan panjangnya tidak terbatas.[7]

Fitur
·      Kumpulan titik-titik (+)
·      Panjang (+)
·      Lebar (-)
·      Lurus (+)
·      Titik ujung (+)
3
Kalimat
Jika garis ditempatkan pada suatu koordinat bidang, garis ini tentulah mempunyai persamaan, sebagaimana halnya lingkaran.[8]

Istilah
Bidang

Definisi
·      Suatu permukaan rata dan dapat diperluas sampai tak hingga dalam semua arah.[9]
·      Bangun yang dapat kita bayangkan sebagai suatu yang datar seperti permukaan cermin dan meja.[10]

Fitur
·      Panjang (+)
·      Lebar (+)
·      Tebal (-)
·      Arah (+)
·      Batas (-)
·      Kedataran/ Kerataan (+)
4
Kalimat
Dalam pendefinisian kembali tentang perbandingan trigonometri, sudut pandang pembahasan diubah dari yang semula pembahasan geometri pada bidang datar (segitiga siku-siku) menjadi pembahasan geometri analitis pada bidang cartesius.[11]

Istilah
Cartesius

Definisi
Awalnya merupakan sebutan yang diberikan kepada ahli Filsafat bangsa Perancis ‘Rene Descartes’. Kemudian, istilah ini dipakai untuk menununjukkan penggunaan titik pada bidang. Jadi yang dimaksud cartesius disini adalah bidang cartesius.[12]

Fitur
·      Sumbu x (+)
·      Sumbu y (+)
·      Skala (+)
·      Sumbu x dan sumbu y berpotongan (+)
·      Interval yang sama antara skala satu dengan yang lain (+)
5
Kalimat
Dua sudut bertolak belakang, jika kaki-kaki sudut yang satu merupakan sinar-sinar yang berlawanan dengan kaki-kaki sudut yang lain.[13]

Istilah
Sinar

Definisi
·      Suatu setengah garis.[14]
·      Suatu ruas garis yang berawal dari satu titik pangkal dan memanjang secara tak terbatas ke satu arah.[15]
·      Kumpulan titik yang merupakan gabungan dari titik tertentu pada suatu garis dan semua titik pada garis itu yang terletak pada pihak yang sama dari titik tertentu tersebut.[16]

Fitur
·      Kumpulan titik (+)
·      Titik pangkal (+)
·      Titik ujung (-)
·      Arah (+)
·      Lurus/ sepihak (+)
6
Kalimat
Phytagoras adalah orang sistematik pertama dalam hal penalaran deduktif, mulsi dsri suatu aksioma yang tak tersangkal, kemudian maju dengan langkah yang logis menuju kesimpulan yang tidak jelas sendirinya.[17]

Istilah
Aksioma

Definisi
Suatu pernyataan yang dianggap benar, dari mana pernyataan-pernyataan lain dapat dibuktikan. Aksioma sendiri tidak dapat dibuktikan dan tidak perlu dibuktikan, tetapi dipakai untuk membuktikan.[18]

Fitur
·      Bukti (-)
·      Kebenaran (+)
·      Sebagai dasar pernyataan berikutnya (+)
·      Digunakan sebagai alat pembuktian (+)
·      Teorema (+)
7
Kalimat
Teorema yang dianggap amat penting untuk diketahui di dalam buku ini biasanya diberi nama. Sedangkan yang lainnya dimuat dalam kelompok soal dengan kata “tunjukkan bahwa” atau “buktikan bahwa”.[19]

Istilah
Teorema

Definisi
Sebuah pernyataan yang didasarkan pada sifat-sifat pokok (aksioma) dan kebenarannya dapat diterima melalui serangkaian pembuktian.[20]

Fitur
·      Bukti (+)
·      Pernyataan (+)
·      Aksioma/ sifat pokok (+)
·      Kebenaran (+)
·      Dijadikan dasar teorema lain (+)
8
Kalimat
Pemecahan masalah program linear sering menggunakan konsep matriks.[21]

Istilah
Matriks

Definisi
Suatu jajaran bilangan yang disusun dalam bentuk baris dan lajur hingga berbentuk persegi panjang.[22]

Fitur
·      Bentuk persegi panjang (+)
·      Tanda Kurung (+)
·      Bilangan (+)
·      Baris (+)
·      Kolom (+)
9
Kalimat
Para ahli matematika seperti Euler, Boole, dan Lewis Carrol benar-benar mengembangkan studi logika.[23]

Istilah
Logika

Definisi
Pengetahuan alasan secara baik.[24]

Fitur
·      Kalimat (+)
·      Pemikiran Deduktif (+)
·      Bukti (+)
·      Aksioma (+)
·      Simbol (+)
10
Kalimat
Invers dari suatu fungsi f adalah .[25]

Istilah
Fungsi

Definisi
Sebuah relasi dimana masing-masing domain hanya mempunyai satu bayangan pada kodomain.[26]

Fitur
·      Domain (+)
·      Keanggotaan (+)
·      Kodomain (+)
·      Relasi (+)
·      Ketunggalan Bayangan (+)
11
Kalimat
Segitiga merupakan dasar bagi segi banyak.[27]

Istilah
Segitiga

Definisi
·      Poligon yang bersisi tiga.[28]
·      Bangun datar yang mempunyai tiga sisi dimana ketiga ujung sisinya saling bertemu dan membentuk sudut yang jumlahnya 180°.[29]
·      Suatu gambar tutup yang terbentuk dengan tiga garis yang berpotongan dalam pasang-pasang atau suatu gambar tutup dengan tiga sudut dan tidak lebih dari tiga.[30]

Fitur
·      Tiga sisi (+)
·      Tiga sudut (+)
·      Sudut berjumlah 180° (+)
·      Garis sumbu (+)
·      Garis tinggi (+)
·      Garis bagi (+)
·      Garis berat (+)
·      L =  (+)
12
Kalimat
ABCD adalah trapesium sama kaki.[31]

Istilah
Trapesium

Definisi
Suatu segiempat yang sepasang sisinya sejajar dan yang lain tidak sejajar. Jika kedua sisi yang tidak sejajar sama, maka disebut trapesium sama kaki.[32]

Fitur
·      Segiempat (+)
·      Sisi sejajar 1 pasang
·      Simetri putar 1 buah
·      Simetri lipat (-)
·      Jumlah sudut-sudutnya 360°
13
Kalimat
Panjang sisi sebuah persegi 5 cm.[33]

Istilah
Bujur Sangkar (Persegi)

Definisi
·      Suatu jajaran genjang dengan dua sisi berdampingan sama dan suatu sudut siku-siku.[34]
·      Persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang.[35]
·      Belah ketupat siku-siku[36]

Fitur
·      Mempunyai empat sisi
·      Semua sisinya sama panjang
·      Diagonalnya membagi sudut-sudutnya sama besar
·      Diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua sama panjang.
·      Diagonal-diagonal berpotongan pada titik di tengah dan membentuk sudut siku-siku.
·      Mempunyai 4 sumbu simetri
·      L =  
·      K = 4S
14
Kalimat
Luas suatu jajargenjang 128  dan alasnya 16 cm.[37]

Istilah
Jajargenjang

Definisi
·      Suatu segiempat dengan kedua pasang sisi berhadapan sejajar.[38]
·      Bangun datar, bersegi empat, sisi-sisinya yang berhadapan sama panjang.[39]

Fitur
·      Sisinya ada 4
·      Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
·      Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
·      Mempunyai dua diagonal yang berpotongan di satu titik dan saling membagi dua sama panjang.
·      Mempunyai dua simetri putar.
·      Tidak mempunyai simatri lipat
·      L = a t
15
Kalimat
Dengan rumus kuadrat, kita dapat dengan mudah menyelesaikan ketaksamaan kuadrat termasuk yang mudah difaktorkan.[40]

Istilah
Ketaksamaan

Definisi
Suatu pernyataan dengan dua besaran yang tidak sama.[41]

Fitur
·       Lebih dari satu besaran
·      Ada salah satu dari:
-           (kurang dari)
-           (lebih dari)
-          (kurang dari atau sama dengan)
-           (lebih dari atau sama dengan)
-           (tidak sama dengan)
·      Jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama, diperoleh kalimat lain yang juga benar.
·      Jika kedua ruas dikalikan dengan positif yang sama, diperoleh kalimat lain yang juga benar.
·      Jika kedua ruas dikalikan dengan bilangan negatif yang sama, diperoleh kalimat lain yang baru dan itu menjadi benar apabila arah tandanya dibalik.

Keterangan Tanda
(+)       : Ada
(-)        : Tidak Ada

Referensi:
Hollands, Roy.1983.Kamus Matematika.Jakarta:Erlangga.
In’am, Ahsanul.2003.Pengantar Geometri.Malang:Banyumedia.
Negoro, ST., dkk.2003.Ensiklopedia Matematika.Jakarta:Ghalia Indonesia.
Osborne, Richard.2001.Filsafat untuk Pemula.Yogyakarta:Kanisius.
Purcell, Edwin J.1987.Kalkulus dan Gaeometri Analitis I.Jakarta:Erlangga.
Sembiring, Suwah.2006.Olimpiade Matematika untuk SMU.Bandung:Yrama Widya.

Waluyo, Sri.2008. Modul Matematika.Surakarta:Hayati.
Wiradikromo, Sartono.2004.Matematika untuk SMA kelas X.Jakarta:Erlangga.




[1]  Ahsanul In’am, Pengantar Geometri, (Malang:Banyumedia, 2003), cet.I, hlm.9
[2] Roy Hollands, Kamus Matematika, (Jakarta:Erlangga, 1983), cet.I, hlm.162
[3] ST. Negoro, dkk., Ensiklopedia Matematika, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2003), cet.I, hlm.372
[4] Edwin J. Purcell, Kalkulus dan Gaeometri Analitis I, (Jakarta:Erlangga, 1987), cet. I, hlm.25
[5] Ahsanul In’am, op.cit., hlm.2
[6] Roy Hollands, op.cit., hlm.38
[7] ST. Negoro, dkk., op.cit., hlm.104-105
[8] Edwin J. Purcell, op.cit., hlm.31
[9] Roy Hollands, op.cit., hlm.15
[10] ST. Negoro, dkk., op.cit., hlm.28
[11] Sartono Wiradikromo, Matematika untuk SMA kelas X, (Jakarta:Erlangga, 2004), cet. I, hlm. 31
[12] ST. Negoro, dkk., op.cit., hlm.45
[13] Ahsanul In’am, op.cit., hlm.22
[14] Roy Hollands, op.cit., hlm.145
[15] ST. Negoro, dkk., op.cit., hlm.329
[16] Ahsanul In’am, op.cit., hlm.3
[17] Richard Osborne, Filsafat untuk Pemula, (Yogyakarta:Kanisius, 2001), cet.I, hlm.7
[18] Roy Hollands, op.cit., hlm.2
[19] Edwin J. Purcell, op.cit., hlm.5
[20] Ahsanul In’am, op.cit., hlm.1
[21] Sri Waluyo, Modul Matematika, (Surakarta:Hayati, 2008), hlm. 29
[22] Ibid.
[23] Richard Osborne, op.cit., hlm.18
[24] Roy Hollands, op.cit., hlm.78
[25] Edwin J. Purcell, op.cit., hlm.380
[26] Roy Hollands, op.cit., hlm.
[27] Suwah Sembiring, Olimpiade Matematika untuk SMU, (Bandung:Yrama Widya, 2006), cet.V, hlm.89
[28] Ahsanul In’am, op.cit., hlm.10
[29] ST. Negoro, dkk., op.cit., hlm.104
[30] Roy Hollands, op.cit., hlm.139
[31] Ahsanul In’am, op.cit., hal 81
[32] Roy Hollands, op.cit., hlm.165
[33] Ahsanul In’am, op.cit., hlm.73
[34] Roy Hollands, op.cit., hlm.116
[35] Ahsanul In’am, op.cit., hlm.12
[36] ST. Negoro, dkk., op.cit., hlm.34
[37] Ahsanul In’am., op.cit., hlm.75
[38] Roy Hollands, op.cit., hlm.53
[39] ST. Negoro, op.cit., hlm.143
[40] Edwin J. Purcell, op.cit., hlm.22

[41] Roy Hollands, op.cit., hlm.64